Analisis Saham Bagaimana Cara Membaca Pergerakan Saham
- Apa yang anda ketahui analisis saham?
- Bagaimana cara melihat pergerakan saham?
- Apa itu Wick saham?
- Apa itu grafik saham?
- cara membaca grafik saham untuk pemula
- cara membaca grafik saham di bibit
- belajar teknikal analisis saham pdf
- cara membaca angka saham
- cara membaca saham di idx
- analisa teknikal saham harian
- cara melihat grafik saham di idx
- contoh analisis teknikal saham
Analisis Saham Bagaimana Cara Membaca Pergerakan Saham - Mempelajari pergerakan harga saham sangat penting untuk kalian pahami. Sebagai trader jangka singkat maupun investor jangka panjang, pergerakan harga saham mampu menentukan reaksi kalian untuk langkah trading / investasi selanjutnya.
Pergerakan harga saham yg saya maksud di pos ini adalah: Pergerakan IHSG. Yup, kita semua tahu bahwa pergerakan IHSG ini sangat menentukan reaksi pasar, reaksi kalian juga.
Kalau IHSG anjlok, tak sedikit yg panic selling, takut, pesimis. Kalau IHSG sedang bagus, tak sedikit yg optimis, euforia, beli saham lebih banyak.
Jadi kalian wajib mampu menyimak pergerakan harga saham serta lebih dalam lagi: Memahaminya. Kalau kalian tak memahami pergerakan harga saham (IHSG), kalian mampu terbawa reaksi market yg salah (panic selling).
Pergerakan IHSG mampu dianalogikan dengan "bola basket yg dilempar dari ketinggian tertentu". Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan foto berikut ini:
Coba kalian lempar bola basket katakanlah dari ketinggian 5 meter. Setelah bola jatuh, bola tersebut absolut akan memantul kembali. Analogi kedua, kini coba kalian lempar bola basket dari daerah yg lebih tinggi, yaitu dari ketinggian 10 meter.
Baik kalian melempar bola dari ketinggian 5 maupun 10 meter, bola tersebut absolut akan memantul lagi. Tetapi kekuatan pantulannya akan berbeda. Bola yg dilempar adri ketinggian 10 meter akan memperlihatkan pantulan bola basket yg jauh lebih tinggi dibandingkan bola yg dilempar dari ketinggian 5 meter.
Untuk memudahkannya, perhatikan dua foto diatas. Gambar pertama, bola basket dilempar dengan ketinggian rendah. Dan foto kedua, bola basket dilempar dari daerah yg lebih tinggi. Bola basket yg kedua (dilempar dari ketinggian yg lebih tinggi), akan menghasilkan pantulan yg lebih besar daripada yg pertama.
Nah, analogi ini sama semacam pergerakan harga saham (IHSG). Semakin dalam IHSG turun, jadi ketika IHSG, pasar saham pulih, IHSG akan naik (memantul) terus tinggi, terus cepat.
Sebaliknya, jikalau IHSG turunnya hanya sedikit, jadi kenaikan alias reboundnya pun tak akan dengan tinggi ketika IHSG turun banyak.
Apa buktinya?
Kita telah berbagai kali menghadapi IHSG turun tajam, bahkan crash market, yaitu pada tahun 1998, 2008 serta 2015 (bukan crash market). Namun ketika market pulih, kenaikan IHSG sangatlah fantastis, tak sedikit saham keren yg naik puluhan-ratusan persen dalam waktu berbagai bulan.
Bahkan seusai kejadian2 tersebut, IHSG rutin sukses membentuk all time high. Contohnya semacam tahun 2015, di mana seusai IHSG turun kurang lebih 24% selagi 6-7 bulan, IHSG dalam 2-3 tahun setelahnya, membentuk all time high diatas 6.500.
Konsep ini juga berlaku sebaliknya, ketika IHSG naik. Kalau IHSG telah naik sangat tinggi (overvalued), serta IHSG telah mulai stagnan, saat-saat itulah kalian wajib mulai waspada serta kurangi beli saham.
Semakin tinggi IHSG naik, jatuhnya juga terus tajam. Yup, konsep ini berlaku sama semacam analogi foto diatas tadi, tetapi sebaliknya.
Ini sebetulnya merupakan konsep pergerakan harga saham yg sangat dasar, tetapi tak sedikit yg tak menyadarinya. Hal ini sebab tak sedikit trader saham yg pesimis, bahkan menebar fear di saat-saat IHSG sedang jatuh.
Trader-trader tak sedikit yg terbawa 'arus' panic serta ketakutan di market. Sehingga, justru ketika peluang datang, trader / investor tak mampu menonton faktor tersebut sebagai peluang untuk meraih profit yg sangat besar.
Jadi dengan memahami konsep pergerakan harga saham ini, diinginkan kita semua mampu menonton peluang-peluang yg ada di market, tergolong menjadi trader yg lebih waspada. Artinya, kita mampu menjadi lebih peka kepada keadaan pasar saham.
Tentu saja, untuk menyimak market yg berpotensi jatuh, alias market yg telah overvalued, kalian wajib menganalisis, baik dengan pendekatan analisa fundamental maupun analisa market.
Tapi absolut itu semua mampu kalian perbuat jikalau kalian tak jarang praktik trading, menganalisa market, serta belajar saham secar otodidak. Sebagai pemain saham, itu merupakan tugas kita.