Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
in feeds
250x250

Tahukah Anda 6 Alasan Kenapa Harga Tanaman Porang Mahal ?

Tahukah Anda 6 Alasan Kenapa Harga Tanaman Porang Mahal ?  - Tanaman porang belakangan ini terus ramai diperbincangkan sebab mempunyai harga jual yg tinggi alias mahal, walau perawatannya terbilang lumayan mudah. Lantas, kenapa harga porang mahal dan apa alasannya? dilansir dari Kompas Menurut Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Edi Santosa S.P M.Si, petani kini terbukti sangat memanfaatkan momentum harga mahal dari penjualan tanaman porang ini. "Ya ini sebab penggunaannya sangat luas itu, jadi (harga porang) relatif mahal," kata Edi terhadap Kompas.com, Sabtu (4/4/2021). "Karena penggunaannya luas, barang itu (tanaman porang) tak sedikit dicari orang," imbuhnya. Menurut Edi, penggunaan dan potensi tanaman porang ini terbukti lumayan besar baik dari sudut medis, sosial, sampai ekonomi.

Tahukah Anda 6 Alasan Kenapa Harga Tanaman Porang Mahal ?

source tirto id

Berikut berbagai sifat yg ada di umbi porang (Amorphhophallus muelleri) dan menjadi argumen kenapa harga tanaman porang sangat mahal dibandingkan tipe tanaman umbi-umbi lainnya. 

1. Bagus untuk diet 

Alasan pertama mengapa tanaman porang dipasarkan dengan harga mahal merupakan sebab di dalam umbi porang, terkandung karbohidrat glukomanan. Glukomanan merupakan nutrisi yg tergolong karbohidrat rantai panjang. Artinya, dikala dimakan karbohidrat tersebut tak mudah dicerna dengan baik. "Karena sifatnya (tanaman porang) tak dicerna dengan baik, jadi jikalau kita itu ingin diet, itu berarti banyak-banyak makan Porang," ujarnya.

2. Netralitas tinggi 

Selain mampu dipakai alias sangat baik untuk acara diet, kandungan karbohidrat glukomanan mampu dicampur dengan makanan apa saja. "Makanya, porang ini dicampur dengan gula cocok, dicampur garam cocok, dicampur sayur di rajang-rajang (dipotong-potong), dicampur air bersih cocok, air kotor apalagi," kata dia. Tidak hanya bahan pangan, nyatanya tanaman porang juga tepat untuk dicampur bahan-bahan medis dan juga industri. "Jadi netralitasnya sangat tinggi. Memiliki netralitas yg sangat tinggi, jadi bahan itu mampu dipakai di mana saja, untuk apa saja," ujar dia.

3. Manfaat kesehatan lain dari Porang

Selain berguna untuk diet, senyawa glukomanan ini dinilai mampu menjadi sumber bahan pangan yg sehat. Sebab, mampu menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, mencegah kanker, dan menanggulangi sembelit. Tidak hanya itu, mengutip web Balai Penelitian tanaman Aneka Kacang dan Umbi, kandungan senyawa pada tanaman porang kaya akan karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, kristal, kalsium oksalat, alkaloid, dan serat pangan.

4. Bisa membentuk lapisan tipis negatif  film 

Porang mampu membikin lapisan negatif film yg sangat tipis dan bahkan kedap air, dan transparan. Bahkan, ditambahkan Edi, meskipun belum dihadirkan ataupun dinyatakan kebenarannya, namun dipercaya dahulunya Porang dipakai untuk membikin bagian-bagian kedap air di pesawat terbang. Namun, mengenai faktor ini tetap memerlukan riset lanjutan mengenai kebenarannya. 

5. Bisa mengembang 100-200 kali bentuk aslinya 

Hal ini sempat dilakukan oleh Prof Edi kini mencoba membikin makanan jenang dari bahan glukomanan tipe Amorphopalus lainnya yaitu A. Konjac. Ia membikin 2 sendok teh Konjac yg dimasukkannya ke dalam 10 liter air.

"Itu 10 liter air jadi kental semua itu. Jadi padat itu loh," ujar dia. Alhasil, pembuatan pangan dari Porang diyakini sangat mungkin memenuhi kebutuhan pangan dengan bahan yg relatif sedikit. 

6. Campuran filer (pelapis) obat 

Dengan sifat Porang yg mampu mengembang kurang lebih 100-200 kali tersebut, Edi berkata, jadi daripada itu, Porang ini sering dijaidkan tembahan untuk filer obat.  Filer obat yg dimaksudkan merupakan bahan tambahan dalam obat yg dipergunakan untuk mampu menyebar luaskan obat dikala dikonsumsi manusia. "Jika dijadikan pengisi (obat) jadi penyebaran (obat) mampu sangat cepat mengembang," kata dia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel