Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
in feeds
250x250

Kriteria Dan Buku Panduan Peluang Usaha Sayuran Hidroponik Masuk Supermarket

Kriteria Dan Buku Panduan Peluang Usaha Sayuran Hidroponik Masuk Supermarket

10 SEP

Mulai melirik urusan ekonomi sayuran hidroponik? Bisnis sayuran ini terbukti tetap mempunyai kesempatan yg luas. Dilansir Detik.com, dalam “skala kecil”, perdiksi sebulan keuntungan 4 kali panen mencapai 8 juta rupiah. Sayangnya, permintaan pasar tetap belum sanggup dipenuhi oleh pebisnis hidroponik. Nah, inilah kesempatan perjuangan untuk Kalian yg ingin memanen untung dalam situasi Covid-19 ini. Bahkan sebelum pandemi ini pun, sayuran ini tidak sedikit permintaannya.

Siapa pengonsumsi sayuran hidroponik? Konsumen sayuran hidroponik rata-rata dari kalangan kelas menengah ke atas. Dari segi harga sayuran pun lebih mahal dari tipe sayuran biasa. Mereka berminat pada sayuran hidroponik sebab bebeberapa argumen ini. 

Seperti yg dilansir agromedia.net, sayuran hidroponik, dari segi rasa, terasa lebih manis dan berair. Di segi tampilan, daun sayuran terkesan lebih fresh dan hijau terang. Inilah yg membedakan dengan tipe sayuran yg ditanam dengan media tanah. Alasan mendasar dan tidak kalah penting ialah nilai kesehatan dan nilai dari yg akan terjadi tanaman hidroponik. Maka kebiasaan mengonsumsi sayuran hidroponik pun pas menjadi opsi level konsumen menengah ke atas. 

Setelah tahu siapa sasaran pasar pembeli sayuran hidroponik, mari kita lihat kriteria standard supaya dapat sayuran ini masuk ke  supermarket. Tentu tidak hanya wajib sanggup menyediakan yg akan terjadi panen sayuran hidroponik dengan cara rutin dan cocok waktu, ada kriteria sayuran yg diharapkan dengan standard dan quality control tertentu.

Di sentra perbelanjaan semacam supermarket, sayuran pakcoy, selada, kailan, kangkung, dan bayam ialah tanaman yg akan terjadi panen dengan teknik hidroponik yg dapat kita temui. Warnanya nampak rutin cerah, daunnya segar, hijau, dan menyegarkan mata. Dari desain fisik lainnya, kita akan menonton sayuran yg dipasarkan juga leluasa dari kerusakan, mulus, tidak berlubang, teksturnya tidak keras, daun tidak layu alias tidak berwarna kuning. Juga bersih dari ulat. Inilah desain fisik yg menjadi kriteria sayuran hidroponik dapat masuk ke pasar modern.

Terkait quality control sayuran standard masuk ke supermarket, dari segi berat per tanaman rata-rata 80 gram. Selain supermarket, sayuran hidroponik masuk ke hotel, rumah makan, restoran, rumah sakit, hotel,dan kafe. Dari segi desain dan mutu sayuran betul-betul terjaga. Sekilas kita dapat memantau desain sayuran ini tidak sama dengan tipe sayuran biasa, lebih segar dan menawan. Selain sayuran, melon dan tomat, ialah tanaman buah dalam kriteria tanaman hidroponik. Kedua buah ini  yg termasuk bernilai dan dapat masuk lingkungan supermarket. 

Teknik menanam dengan sistem hidroponik kian terkenal di tengah pandemi ini. Niatnya beragam dari sekadar kegemaran bercocok tanam sampai ingin menjajaki perjuangan urusan ekonomi sayuran. 

Hidroponik dalam sejarahnya, telah ada tahun 1980-an. Bob Sadino salah satu pengusaha berhasil yg menawarkan hidroponik ke Indonesia. Berikut buku panduan hidroponik dari segi teknik penanaman dan tutorial pemasarkan sayurannya. Cocok untuk diikuti untuk skala bisnis. Buku berikut ini ditulis oleh Roni Arifin, pebisnis, praktisi dan pemilik kebun sayur.

Perlu Green House, Bisnis Hidroponik ala Roni Kebun Sayur

Seperti disebutkan diawal, kesempatan urusan ekonomi hidroponik yg mempunyai sasaran pasar yg luas. Hal ini ialah testimoni dari Roni Arifin. Roni mengawali semenjak 2016, ia telah mempunyai tidak sedikit jaringan pemasaran untuk menyalurkan aneka sayurannya. Walaupun telah menyalurkan sayuran hidroponik ke 5 hotel, 15 supermarket, dan 2 perjuangan katering di kurang lebih Jakarta, nyatanya permintaan konsumen lumayan tinggi, jadi permintaan tidak terpenuhi. Ya, ketersediaan sayuran hidroponik belum dapat dipenuhi oleh petani hidroponik.

Dalam pengalaman Roni, untuk mengawali lahan hidroponik yg berskala bisnis, diharapkan tidak sedikit green house alias lahan hidroponik yg luas. Lahan yg luas untuk mempunyai andalan produksi lebih tidak sedikit dan dapat memenuhi pasokan kebutuhan pasar sayuran hidroponik. Alasan tanaman hidroponik diproduksi di area green house, untuk menjaga nilai dan pematangan tanaman serentak dan ukuran terkesan seragam. Dalam area green house, risiko tanaman terserang hama pun relatif lebih sulit.

Foto dari buku Hidroponik ala Roni Kebun Sayur.

Menurut Roni, setidaknya ada empat tipe tanaman yg diminati dan berpeluang untuk urusan ekonomi hidroponik: kale, green oakleaf lettuce, red oakleaf lettuce, dan romaine lettuce.

Nah, tentang taktik pemasaran, Roni menunjukkan berbagai tip sederhana. Misalnya, membikin sampel petikan yg akan terjadi sayuran hidroponik yg dibekali dengan brosur dan no telepon. Sampel tersebut sampaikan pribadi ke sasaran pasar; umpama hotel dan restoran. Menurut pengalamannya tutorial ini lumayan efektif. Selain itu, berpromosi dan memberi ciri khas pada produk, menjadi tahap penting yg disarankan Roni.

Aktivitas dan kegemaran berkebun modern ini terbukti sangat dapat diajak masuk ke wilayah bisnis. Untuk bisnis, suatu opsi yg cocok belajar pribadi dari praktisi semacam Roni Arifin. Dari pemilik Kebun Sayur ini kita dapat belajar tutorial memproduksi sayuran dan buah untuk kapasitas besar, semacam untuk keperluan suply supermarket.  Ayo semangat menjadi petani hidroponik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel