Ini Yang Membuat Vermikompos Lebih Unggul Dari Pupuk Organik Lain !!!
Setelah mengetahui apa itu vermikompos dan bagaimana cara membuatnya berikut ini yang membuat vermikompos lebih unggul dari pupuk organik lain ,sekarang kita harus mengetahui pula apa saja yang terkandung dalam vermikompos tersebut, sehingga jika dibandingkan dengan pupuk organik yang lain vermikompos lebih unggul. Secara garis besar kandungan vermikompos antara lain : humus, unsur hara, hormon tumbuh (ZPT) dan mikroba tanah. Kandungan tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis bahan media, jenis cacing tanah yang digunakan dan umur vermikompos itu sendiri.
Sekarang mari kita bahas satu per satu kandungan vermikompos :
1. Humus
Humus merupakan campuran lengkap dari material-material gelap yang tidak larut dalam air seperti (asam humik, asam fulfik dan humin) dan bahan-bahan organik yang larut dalam air seperti (asam dan gula). Tingkat kesuburan tanah sangat ditentukan dari kandungan humusnya. Tanah dengan kandungan humus rendah maka semakin tidak subur kwalitas tanah tersebut. Lahan pertanian akan semakin subur dengan mengaplikasikan vermikompos karena mengandung humus 13,88%.
2. Unsur hara
Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganik yang terkandung dalam tanah.
Jika diklasifikasikan menurut jumlah kebutuhan tanaman, unsur hara tersebut dibagi menjadi dua yaitu mikro dan makro. Unsur hara yang terkandung dalam vermikompos antara lain : Makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan mikro (Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl). Komposisi kandungan unsur hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis cacing tanah yang digunakan. Jenis cacing tanah yang dapat digunakan adalah Eisenia foetida atau Lumbricus rubellus. Sebagai contoh lihat data berikut :
Jenis Cacing tanah | |||
Eisenia foetida | Lumbricus rubellus | ||
Unsur hara | Jumlah (%) | Unsur hara | Jumlah |
N | 1,4 - 2,2 | N | 1,58 % |
P | 0,6 - 0,7 | P | 70,3 mg/100mg |
K | 1,6 - 2,1 | K | 21,8 mg/100mg |
Ca | 1,3 - 1,6 | Ca | 35 mg/100mg |
Mg | 0,4 - 0,95 | Mg | 21,43 mg/100mg |
C/N Rasio | 12,5 -19,2 | C/N Rasio | 13 % |
C | 20,2 % | ||
S | 153,7 mg/kg | ||
Fe | 13,5 mg/kg | ||
Mn | 661,5 mg/kg | ||
Cu | 1,7 mg/kg | ||
Zn | 33,55 mg/kg | ||
Mo | 34,37 mg/kg |
3. Hormon tumbuh (ZPT)
Hormon tumbuh atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis untuk mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.
Hormon tumbuh yang terkandung dalam vermikompos antara lain Auksin, Sitokinin dan geberelin.
4. Mikroba tanah
Vermikompos mengandung banyak mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman, seperti aktinomisetes, bakteri dan fungi. Salah satu contohnya yaitu bakteri Azotobacter sp. yang merupakan bakteri penambat N non simbiotik yang akan membantu memperkaya N di dalam vermikompos. Di samping itu Azotobacter sp juga mengandung vitamin dan asam pantotenat.
Selain berasal dari mikroba penambat N, kandungan N dalam vermikompos juga berasal dari perombakan bahan-bahan organik yang kaya N dan ekskresi mikroba yang bercampur dengan tanah dalam sistem pencernaan cacing tanah. Peningkatan kandungan N dalam bentuk vermikompos selain disebabkan adanya proses mineralisasi bahan organik dari cacing tanah yang telah mati, juga oleh urin yang dihasilkan dan ekskresi mukus dari tubuhnya yang kaya N.
Selain unggul dalam kandungan, vermikompos juga sangat bermanfaat dalam dunia pertanian antara lain :
· Merupakan sumber nutrisi bagi mikroba tanah.
Dengan adanya nutrisi tersebut mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat sehingga tanah akan lebih cepat subur. Hal ini sangat bermanfaat bagi tanah yang telah mengalami kejenuhan terhadap pupuk kimia.
· Memiliki kemampuan menahan air.
Hal ini karena struktur vermikompos yang memiliki ruang-ruang yang mampu menyerap dan menyimpan air sehingga mampu mempertahankan kelembaban tanah.
· Tanaman hanya dapat mengkonsumsi nutrisi dalam bentuk terlarut.
Dengan adanya cacing tanah nutrisi yang tidak larut dapat diubah menjadi bentuk terlarut dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat dalam alat pencernaannya.
· Penetral pH tanah.