Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
in feeds
250x250

Cara Menanam Vanilli dengan Media Tanam Sabut kelapa

Cara Menanam Vanilli dengan Media Tanam Sabut kelapa

Cara Menanam Vanilli dengan Media Tanam Sabut kelapa


Cultivator Hummax Dahsyat – cara tanam vanili di polybag 1 pohon vanili menghasilkan berapa kg, Budidaya vanili modern, Analisa budidaya vanili pdf, kendala budidaya vanilli, budidaya vanilli modern, - Sabut Kelapa memang sempurna untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman vanilli, tidak sedikit yg telah mencoba sabut kelapa sebagai media tanam untuk bercocok tanam vanilli, dengan media tanam sabut kelapa, vanilli mampu tumbuh subur dengan batang yg lumayan besar, dan hampir di setiap ruas vanilli terdapat buah, jadi akibat panen mampu lebih melimpah.  

Vanili ditanam di dalam “greenhouse” sederhana. Bagian atap rumah tanam dengan tinggi 2,5 m berupa shading net 35%. Artinya, intensitas cahaya matahari yg masuk ke dalam hanya 35%, sesuai dengan kebutuhan kerabat anggrek itu. Jaring penaung pun menjadi dinding “greenhouse” ala Harwanto.

Atap terlalu tinggi menyebabkan kelembapan berkurang sebab aliran udara lebih lancar. Padahal kelembapan yg  diperlukan antara 80 hingga 90%. Seorang hobiis di Jakarta memakai ketinggian hingga 4 m. Dampaknya tanaman kerdil.

Media tanam berupa campuran tanah dan pupuk sangkar terfermentasi. Perbandingan 2:1 alias 1:1. Media lain yg mampu dipilih cocopeat. Di atas media, Harwanto menumpukkan potongan sabut kelapa. Ia bertujuan menahan air jadi kelembapan media terjaga. “Nantinya akar juga berpegangan pada sabut kelapa,” kata Sidik, saudara termuda Harwanto.

Sebelum penanaman, siapkan tiang rambatan. Mesakh Tombe memilih pipa PVC yg dicor dan dibenamkan sedalam 30 cm ke tanah. Polibag alias pot disandarkan di tiang itu.

Harwanto memanfaatkan kayu kopi mati yg ditancapkan ke media alias disangga kayu lain yg melintang di tengah-tengah pot. Sayang, lanjaran kayu rentan agresi hama cendawan. Tiang beton tahan lama tapi harga lebih mahal; logam mudah berkarat. Tiang rambatan diselimuti ijuk supaya akar vanili nantinya gampang menempel di situ. Selain itu ijuk menahan air yg bermanfaat buat akar.

Pembuatan Lubang kecil


Setelah media dan tiang rambatan siap, bibit ditanam. Bibit sehat berusia 3 minggu telah layak pakai. “Dengan perawatan sempurna vanili mampu berproduksi 10 hingga 20 tahun,” tutur Mesakh. Perawatan tidak rumit jadi mampu dilakukan sebagai hobi.

Supaya kebutuhan hara tanaman terpenuhi, setiap 6 bulan dibenamkan 0,5 kg pupuk sangkar terfermentasi. Harwanto menambahkan penggunaan rabuk kimia dengan menyemprotkan pupuk daun, misal Growmore alias Hyponex setiap 6 hingga 8 hari. Dosis masing-masing 4 dan 6 sendok teh yg dicampur dalam 15 liter air. Di antara waktu itu pestisida disemprotkan.

Vanili memperlukan lumayan air tapi tidak suka genangan. Supaya air tidak menggenang di polibag, buat lubang-lubang kecil di dasar dan sisinya. Pot terakota dan karet ban kendaraan beroda empat pun wajib mempunyai celah pembuangan. Bila ada genangan di lantai segera dibersihkan.

Pada kemarau penyiraman lumayan 2 hingga 3 hari sekali. Dosis 1 liter yg diguyurkan ke media dan lanjaran. Memasuki trend hujan penyiraman hanya bila dibutuhkan. Untuk argumen kepraktisan, boleh saja memakai dengan pengairan tetes. Tentu  diperlukan anggaran lebih mahal.

Pemangkasan Dan Perawatan Yang Rutin


Perawatan yg tidak kalah penting ialah pemangkasan. Pemotongan sulur dilakukan ketika anak buah famili Orchidaceae itu akan berbunga. Kira-kira tanaman berusia 2 tahun. Gunakan alat steril supaya luka tidak menyebabkan infeksi.

Pemangkasan juga dilakukan pada sulur yg telah menghasilkan buah sebab tidak akan berproduksi lagi,” kata Mesakh. Lalu sulur dari atas ditarik dan dimasukkan ke dalam media. Dengan tutorial itu, sulur produktif terdapat terus-menerus. Selain itu sosok tanaman tetap ramping.

Nah, Kalian yg mempunyai halaman lumayan luas di rumah silakan tiru tutorial mereka. Sambil iseng-iseng berkebun, tidak terasa tahun bergulir. Tahu-tahu emas hijau siap dipanen.

Manfaat Sabut Kelapa Sebagai Media Tanam

Cara Menanam Vanilli dengan Media Tanam Sabut kelapa



SABUT kelapa alias tidak jarang kali disebut dengan cocopeat yg telah diubah dalam bentuk serbuk ialah limbah dari pohon kelapa yg mampu kita manfaatkan sebagai media tanam alias media campuran dalam membikin bahan-bahan organik. Sabut kelapa sebagai media tanam ini biasanya dipakai untuk menanam beberapa tanaman umpama anggrek, daun mint, sawi, dan lain-lain.

Fungsi dari sabut kelapa ini bukan hanya keren untuk media tanamnya saja tapi juga keren untuk perkembangan tanaman. Untuk serbuk sabut kelapa, manfaatnya yaitu menghemat penggunaan pupuk pada tanaman hingga kurang lebih 50%. Bagi kalian yg menyukai tanam menanam tanaman di halaman rumah tidak ada salahnya mencoba media tanam sabut kelapa.

Untuk sabut kelapa original yg belum dijadikan serbuk biasanya diambil dari buah kelapa yg buahnya telah diambil terlebih dahulu lalu tahap atasnya dipotong dan dibelah-belah. Kemudian direkatkan kembali memakai kawat lalu diberi gantungan kawat untuk dijadikan media tanam gantung yg mampu kalian gunakan untuk menanam bawang, tomat, dan lain-lain.

Fungsi Dari Sabut Kelapa Sebagai Media Tanam 

  1. Sabut kelapa nyatanya mengandung unsur kalium. Unsur kalium ini  mampu menjadi sumber pilihan dalam sumber kalium organik yg dijadikan pengganti pupuk Kcl.
  2. Sabut kelapa dalam media tanam juga bertujuan mengikat dan menyimpan air dengan kuat, sebagai drainase dan aerase yg baik, yg sangat sesuai dengan tempat panas dan mengandung unsur hara esensial.
  3. Dapat dijadikan bahan pembuatan pupuk organik untuk tanaman, mampu untuk pupuk organik yg padat dan mampu juga untuk pupuk organik cair.
  4. Sabut kelapa mampu diolah menjadi kotak-kotak untuk media tanam anggrek, sabut kelapa ini disebut chococip. Fungsi dari chococip ini mampu menahan unsur kimia dan kandungan air yg terdapat pada pupuk dan mentralkan asam.
  5. Sabut kelapa mampu diolah kembali dan dijadikan cocopeat alias serbuk kelapa yg tetap dipakai sebagai media tanam. Cocopeat sangat sempurna dipakai untuk media tanam jamur tiram.
Cara Menanam Vanilli dengan Media Tanam Sabut kelapa


Kelebihan Sabut Kelapa Bagi Tanaman :

  1. Aman bagi lingkungan sebab terbuat dari bahan alami..
  2. Memiliki tekstur yg mempermudah pertukaran oksigen di dalam tanah jadi mampu menyuburkan tanaman.
  3. Dapat dipakai berkali-kali sebab sifatnya yg tahan lama dan mampu dipakai selagi kurun waktu 10 tahun lamanya.
  4. Berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur sebab mengandung sejenis jamur fungi yg sangat menguntungkan bagi tanaman.
  5. Dalam batas tertentu mampu dipakai untuk makanan ternak dan itik.

Penggunaan sabut kelapa sebaiknya dipakai di tempat yg bercurah hujan rendah sebab tahap bawah sabut kelapa akan lapuk apabila semakin menerus terkena tidak sedikit air. Bahkan, mampu memunculkan penyakit apabila sabut kelapa yg kalian gunakan cepat membusuk. Jika kalian memakai sabut kelapa dan ingin menghindari pembusukan, cobalah untuk merendam sabut kelapa terlebih dahulu dalam larutan fungisida.

Sabut kelapa ialah limbah paling besar dari buah kelapa dengan prosentase sebesar 42%, seluruh bagiannya mempunyai tidak sedikit sekali fungsi bagi insan dan tanaman. Air kelapanya juga mempunyai fungsi yg sangat penting bagi tanaman yaitu sebagai bahan pembuatan pupuk organik berbahan dasar cair.

Dalam pembuatan media tanam dari sabut kelapa yg berbentuk pot, ukurannya mampu diubahsuaikan dengan tipe tanaman yg akan ditanam. Keunggulan penggunaan sabut kelapa dalam bentuk ini diantaranya lebih ramah lingkungan sebab memanfaatkan bahan alamiah yg ada jadi tidak butuh memakai plastik.

Pada awalnya, sabut kelapa dipakai hanya untuk bahan bakar industri dan bahan bakar rumah tangga saja. Tetapi tutorial itu dianggap tetap belum tidak sedikit menyerap serat sabut kelapa dari sisa pengolahan kelapa. Selain itu, nyatanya faktor tersebut tetap membikin limbah sabut kelapa terbuang percuma dan kemudian malah tidak bermanfaat.

Akhirnya muncullah wangsit pembuatan sabut kelapa yg dipakai untuk media tanam alias dijadikan serbuk yg dinamakan cocopeat. Berdasarkan akibat penelitian, memang nyatanya sabut kelapa sebagai media tanam ini tidak sedikit manfaatnya dan limbah dari kelapa tidak terbuang begitu saja. Cocopeat juga sangat bermanfaat untuk budidaya tanaman lewat pembuatan pupuk organik untuk tanaman.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel