Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
in feeds
250x250

Faktor Keberhasilan Usaha Pertanian

Faktor keberhasilan usaha pertanian




Faktor keberhasilan usaha pertanian bukanlah semata-mata karena faktor keberuntungan saja, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dibedakan menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang keduanya saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.


Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri petani dan lahan yang menjadi tempat usaha sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar petani yang sifatnya berbeda-beda bagi setiap petani.


A.  Faktor Internal

Faktor internal bisa juga diartikan sebagai sifat alami petani/lahan yang keberadaanya menjiwai petani dalam melakukan usahanya. 
Ada beberapa hal yang menjadi faktor internal antara lain :

1.      Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Faktor kompetensi SDM yang dimiliki setiap petani berbeda-beda antara satu sama yang lain. Jika dilihat dari jenjang pendidikannya rata-rata petani lulusan SD bahkan banyak yang tidak sekolah. Mereka bertani dengan pola yang sudah mereka kenal dari nenek moyang. Walaupun telah banyak sistem pertanian yang lebih maju dan modern seperti di negara tetangga tapi bagi petani di Indonesia mereka masih enggan untuk beralih  pada sistem yang telah terbukti bisa meningkatkan produktivitasnya. Berbagai upaya dilakukan mulai pengenelan sistem, pengadaan demlot, penyuluhan dll tapi belum membuat para petani berbondong-bondong pada sistem yang diperkenalkan.

Petani tersebut bertanggung jawab tehadap pengelolaan usahatani yang ia lakukan, dengan sistem penelolaan yang baik maka produktivitas hasil usaha pun meningkat begitu pula sebaliknya. Petani dengan SDM yang cukup  dapat memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada untuk digunakan secara efektif dan efisien agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jadi disini petani berperan penting sebagai pengambil keputusan dan kebijakan dari usahatani yang dilakukan.


2.      Jiwa wirausaha tani

Sebagian besar petani menganggap bahwa kegiatannya merupakan sebuah pekerjaan. Tidak ada yang salah dengan anggapan tersebut namun tidak sepenuhnya benar juga. Bertani adalah kegiatan menanam untuk memperoleh hasil/panen dikemudian hari. Jiwa wirausahalah yang sebenarnya cocok menjiwai para petani. Jiwa wirausaha tani yang dimiliki setiap petanipun juga berbeda-beda. Dengan mengembangkan jiwa wirausaha para petani akan berpikir dan bertindak bagaimana produktivitasnya meningkat tapi dengan biaya yang rendah, orang jawa bilang (ragat e sitik wetonane okeh). Hal ini penting karena produktivitas tinggi dengan biaya produksi yang tinggi itu sama saja bohong.

3.      Kepemilikan lahan

Kepemililkan lahan pertanian sangat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha pertanian. Dengan lahan yang luas seorang petani bisa menanam berbagai macam tanaman pangan, kacang-kacangan, sayuran dll. Selain itu petani bisa melakukan penelian/uji coba sistem baru pada lahannya.

Kepemilikan lahan yang luas menentukan pendapatan, taraf hidup, dan derajat kesejahteraan rumah tangga petani. Tanah berkaitan erat dengan keberhasilan usaha tani dan teknologi modern yang dipergunakan. Untuk mencapai keuntungan usaha tani, kualitas tanah harus ditingkatkan. Hal ini dapat dicapai dengan cara pengelolaan yang hati-hati dan penggunaan metode terbaik.


4.      Kesuburan tanah

Faktor internal yang terakhir adalah kesuburan tanah, kita sebagai petani indonesia wajib bersyukur pada Allah swt. karena negeri ini tanahnya sangatnya subur, apapun yang kita tanam selalu tumbuh subur. Namun kesuburan negeri ini kian hari kian berkurang sejak revolusi hijau dengan pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. Sampai saat ini tanah kita sudah mencapai titik kritis. Sudah saatnya bagi kita semua para petani berpikir bagaimana mengembalikan kesuburan tanah yang telah allah berikan pada kita.

Selain 4 (empat) faktor tersebut diatas ada lagi faktor penunjang keberhasilan usaha pertanian yang erat hubungannya dengan tanah sebagai faktor produksi. Faktor Topografi seperti tanah pesisir pantai, tanah dataran rendah dan dataran tinggi juga menentukan keberhasilan usaha pertanian.

Kualitas tanah di Indonesia secara mayoritas adalah subur sehingga ini menjadi potensi baik untuk usaha sektor pertanian. Namun kualitas kesuburan tanah di setiap daerah berbeda-beda, tingkat kualitas tanah yang baik untuk lahan pertanian dapat dinilai dengan dasar sebagai berikut :

  1. Banyaknya jenis tanaman yang dapat ditanam di tanah tersebut
  2. Tingkat produktivitas yang dihasilkan dari tanaman yang ditanam di tanah tersebut
B.     Faktor Eksternal

1.      Iklim/cuaca

Sebagai negara tropis Indonesia adalah negara yang paling cocok untuk usaha pertanian, hampir semua jenis tanaman dibumi dapat ditanam di Indonesia. Namun apakah selamanya iklim/cuaca selalu bersahabat dengan petani? Faktor iklim/cuaca ini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil dan tidaknya usaha petani. Selama 3 tahun terkhir ini cuaca ekstrim telah membuat banyak petani gagal panen, kesulitan menentukan jadwal tanam yang tepat dll.

2.      Sarana Transportasi dan Komunikasi

Tersediannya sarana transportasi tentunya menjadi faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah usaha tani. Dengan sarana transportasi yang lancar maka petani tidak mengalami kesulitan dalam mengangkut saprodi, alat pertanian dll, begitu pula saat menyalurkan hasil panen ke wilayah tujuan.

Selain itu tersedianya sarana kumunikasi juga berperan serta dalam menentukan keberhasilan usaha tani. Dengan sarana tersebut para petani dapat bertukar pendapat, berbagi pengalaman, pengenalan sistem baru yang lebih efektif dan efisien dll sehingga secara tidak langsung sarana komunikasi dapat meningkatkan SDM para petani.

3.      Pupuk dan Pestisida

Sejak revolusi hijau hingga sekarang ketergantungan petani terhadap pupuk dan pestisida kian meningkat. Walaupun efeknya kurang baik namun ketersediaannya sangat menentukan keberhasilan usaha tani. Tersedianya kebutuhan pupuk setiap saat mempermudah petani dalam memelihara tanamannya. Seperti tanaman padi misalnya, ketepatan waktu pemberian pupuk adalah hal yang tidak bisa ditawar. Bagaimana mungkin bisa tepat waktu pengaplikasian pupuk tersebut jika tidak ada pupuk di kelompok tani maupun di kios resmi?

Bisa saja petani menggunakan pupuk organik namun itu tidak bisa langsung begitu saja. Ada tahapan untuk menuju pertanian organik.

4.      Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dalam menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah dan komuditas pertanian lainnya haruslah lebih tinggi dengan total biaya yang dikeluarkan petani dalam memproduksinya, sehingga petani bisa merasakan keuntungan dari usahanya. Selain itu pemberian subsidi pupuk yang tepat juga merupakan tugas pemerintah dalam membangun pertanian.

Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pertanian. Selain faktor tersebut diatas masih banyak lagi faktor yang lain. Penulis hanya memposting bagian-bagian pokok dan bagian yang paling sering terjadi saja. Mohon maaf jika postingan ini kurang berkenan di hati para pembaca.





MARI SEJAHTERAKAN PETANI.....!!!!


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel