Peluang Usaha bertani Edamame Di Indramayu
Peluang Usaha bertani Edamame Di Indramayu - Apa itu edamame, jikalau tetap asing dengan kacang edamame kalian butuh tahu mengenai edamame sebab edamame mempunyai prospek urusan ekonomi yg cerah dan menguntungkan. Tentu Indramayu mempunyai kesempatan besar untuk membuatkan usahatani edamame ini.
Indramayu yg artinya petani sawah padi, yg biasa usahatani padi dengan sistem Padi-Padi-Palawija artinya sempurna untuk dikembangkan tanaman edamame, edamame mampu di tanam di Indramayu pada animo kemarau tiba alias animo gadu seusai panen padi ke dua.
Para petani pada animo kemarau biasanya tak ditanamai dan membiarkan sawahnya kosong alias ada yg ditanami kedelai, kacang hijau, horti dan lainnya, faktor ini ada kesempatan untuk mengisi kekosongan usahatani dengan menanami kacang Edamame sebagai kualitas tambah usahatani.
Saat ini kacang Edamame telah dikembangkan dengan baik oleh para petani di Cisarua – Bandung Barat, semacam petani belia yg satu ini namanya Bramantyo Rinandhi seorang lulusan perguruan tinggi yg terjun ke dunia pertanian semenjak tahun 2011.
Bram (julukannya) menekuni usahatani Edamame sebab melirik Edamame (kacang jepang) ini mempunyai prospek yg baik di Indonesia tidak hanya sebab adanya pangsa pasar juga sebab edamame ini mempunyai keunggulan lain dibandingkan dengan kacang lainnya.
Terbukti dengan ketekunan usahataninya dengan luas lahan 3 Ha, dengan kapasitas produksi harian mencapai 1-1,5 Ton mampu menghasilkan kurang lebih omset Rp. 60 Juta per bulan.
Permintaan Edamame sendiri mencapai 5 Ton per hari terhadap petani belia ini, kini permintaan dari pihak luar tetap belum tercukupi dan tetap mengalami kekurangan. Maka ia semakin bermitra dengan para petani untuk membudidayakan kacang edamame.
Bram telah bermitra dengan petani lokal di Bandung dan juga menunjukkan kesempatan terhadap petani lain di luar Bandung yg mempunyai potensi/prospek untuk menanam kacang Edamame. Seperti kabupaten Indramayu yg mempunyai lahan yg lumayan luas. Hal itu untuk menambah pendapatan petani. Untuk mengenal bagaimana budidaya dan pengembangan usahatani edamame sebagaimana berikut ini :
Edamame bersumber dari kata eda yang artinya cabang dan mame artinya kacang alias mampu disebut sebagai buah yg tumbuh dibawah cabang, ialah sejenis kedelai yg bersumber dari Jepang, dan dengan cara umum bentuknya lebih besar dibandingkan kedelai biasa.
Edamame tergolong tanaman semak yg mampu mencapai ketinggian 30 – 100 cm, batang beruas-ruas dan mempunyai percabangan antara 3 – 6 cabang. Daun mempunyai ciri-ciri helai daun (lamina) oval dan tata letaknya pada tangkai daun, bersifat majemuk berdaun tiga.
Daun ini bertujuan sebagai alat untuk proses asimilasi, respirasi dan transpirasi. Tanaman kedelai mempunyai bunga sempurna, yakni pada tiap kuntum bunga tersedia alat kelamin betina (putik) dan alat kelamin jantan (benangsari).
Mekarnya bunga berjalan pada jam 08.00-09.00 dan penyerbukannya bersifat menyerbuk sendiri, kurang lebih 60% bunga akan rontok sebelum membentuk polong. Edamame memiliki bentuk polong yg hampir sama dengan kedelai, melainkan berkapasitas lebih besar, rasa yg lebih manis, tekstur yg lebih lembut.
Umumnya biji kedelai mengandung minyak 18-20%, protein 40%, dedak 8%, dan kadar air 13%. Biji edamame merupakan biji tanaman leguminosa, berbentuk bundar alias lonjong (oval), berwarna kuning dan ada yg hitam, dan mempunyai hilum berwarna kecokelatan. Biji kedelai mempunyai variasi warna hilum semacam yg tampak dalam.
Biji yg hilumnya berwarna terperinci alias tak berwarna artinya tipe kedelai yg lebih disukai dalam kaitannya dengan gizi bagi manusia.
Edamame meliliki kesempatan yg bagus, prospek pasarnya tetap terbuka lebar. Harga Edamame juga relatif baik antara Rp10.000,00 – Rp12.000,00/kg.
Kultivar edamame yg dikembangkan di Indonesia diantaranya: Tsurunoko, Tsurumidori, Taiso, dan Ryoko artinya tipe determinate. Saat ini edamame beku varietas Ryoko mempunyai bobot berat 100 biji antara 40-56 gram. Varietas kedelai yg berproduksi tinggi dari tempat subtropik dengan panjang hari 14-16 jam bila ditanam di tempat tropik dengan rata-rata panjang hari 12 jam jadi varietas tersebut akan mengalami penurunan produksi sebab masa bunganya menjadi singkat yaitu dari umur 50 hari-60 hari menjadi 35 hari -40 hari seusai tanam.
Budidaya edamame sebetulnya tak terlalu sulit. Di BBPP Lembang, penanaman dilakukan dengan membikin celah sedalam 1 hingga 5 cm memakai tugal, setiap celah tanam diletakkan 1 alias 2 biji. Kemudian celah tanam ditutup dengan tanah halus alias abu jerami. Jarak tanam yg dianjurkan sebesar 20×20 cm, 25×25 cm alias 20×30 cm. Pemupukan dilakukan 2 kali, pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berusia 0 HST hingga 7 HST memakai Urea sebanyak 50 kg/ha, KCL 75 kg/ha, dan TSP 100 kg/ha.
Sedangkan pada lahan yg mempunyai tipologi masam memakai Urea sebanyak 50 kg/ha, KCL 100 kg/ha, dan TSP 100 kg/ha faktor yg sama diberikan terhadap tanah bergambut. Untuk memupuk edamame, pupuk sangkar dipakai bersamaan dengan persiapan lahan dan bedengan. Pupuk sangkar yg dipakai artinya pupuk sangkar sapi alias ayam. Pemupukan kedua dilakukan pada ketika tanaman berusia 21 HST hingga 28 HST memakai pupuk Urea dengan dosis 25 hingga 50 kg/ha. Penyiangan dilakukan pada ketika tanaman berusia 20 HST hingga 30 HST, dan penyiangan kedua dilakukan seusai tanaman berhenti berbunga. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma dengan memakai tangan alias kored.
Hama tanaman yg sering menyerang edamame adalah Spodoptera litura (ulat grayak), Bemisia tabaci (kutu kebul), Etiella zinckensella (penggerek polong), Agromyza phaseoli(lalat bibit), Agromyza dolichostigma (penggerek pucuk), dan Agromyza sojae (penggerek batang), Aphis glycines (kutu hijau), Thrips sp. (kutu daun), Lamprosema indicate(penggulung daun), Plusia calcites (ulat jengkal), Heliothis armigera (penggerek polong dan pucuk), Agrotis sp. (ulat tanah).
Penyakit yg tak jarang menyerang adalah:
- Jamur/bakteri/virus/nematoda yg merusak tanaman (akar, batang, daun, bunga dan buah). Akibat kerusakan ini menyebabkan tanaman tak mampu tumbuh dengan baik, dan hasilnya rendah.
- Penyakit Phakopsora pachyrhizi (karat daun), Pseudomonas syringae (bakteri hawar), Rhizoctonia solani (busuk batang, daun dan buah), Phytium sp .(hangus batang). Mengatasi penyakit tanaman butuh dilakukan upaya pengendalian yg tepat, jadi dibutuhkan identifikasi penyebab penyakit tersebut supaya pengendalian sempurna sasaran, manjur dan efisien.
Pemanenan Edamame
Edamame mampu dipanen pada umur 63 HST hingga 68 HST untuk polong segar dan 90 HST untuk polong tua. Edamame yanag ditanam di derah dataran tinggi semacam di Lembang umur panen konsumsi mencapai 75 hari alias seusai tanaman berisi penuh, sedangkan untuk bibit mencapai 90 hari. Edamame mampu dipanen semenjak tanaman berusia 45 HST. Polong segar yg didapatkan mampu pribadi dipasarkan dalam kemasan dan untuk polong tua mampu dijadikan benih. Untuk mendapatkan benih, polong tua disortir kemudian dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 10 hingga 12%.