Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
in feeds
250x250

Cara Menanam Stroberi Dengan Sistem Hidroponik Ternyata Sangat Mudah

Cara Menanam Stroberi Dengan Sistem Hidroponik Ternyata Sangat Mudah

 

Cara Menanam Stroberi Dengan Sistem Hidroponik Ternyata Sangat Mudah

Stroberi Rasanya yg manis-manis asam dan segar membikin buah stroberi, raspberry, blackberry, red blackberry, dan black courant tak sedikit disukai. Buah-buahan dari famili yg tak sama tapi termasuk kategori beri ini tepat nasib di tempat dingin. Ketika malam hari, suhu ideal bagi tanaman beri berkisar 13-14 derajat Celcius, sedangkan ketika siang hari kurang lebih 23-24 derajat Celcius.

Suhu yg lumayan dingin di malam hari diharapkan untuk memicu proses inisiasi bunga, sedangkan di siang hari tanaman beri, terutama stroberi, memperlukan lumayan cahaya matahari untuk proses fotosintensis dan pematangan buah. Untuk memperoleh buah stroberi yg berkualitas, mulai dari proses penanaman hingga perawatan buah wajib diperhatikan dengan benar.

Biasanya, penanaman stroberi dilakukan dengan cara tradisional dengan mempercayakan media tanah alias disebut juga dengan teknik mulsa. Teknik ini lazim dipakai sebab mudah dan murah. Petani hanya tinggal membikin gundukan tanah yg ditutup dengan plastik yg sudah dilubangi. Sebelum ditutup plastik, tanah diberi pupuk dengan kadar tertentu. Setelah itu, plastik dihamparkan hingga menutupi tanah sebagai media tanam.

Meski termasuk mudah, tutorial ini memunyai kekurangan. Pasalnya, tanah yg ditanami dengan cara terus-menerus akan mengalami kejenuhan dan mengandung mikroorganisme yg mampu menjadi hama bagi tanaman. Untuk menanggulangi kekurangan tersebut, dikembangkan sistem hidroponik. ?Di Indonesia penanaman stroberi dengan sistem hidroponik mulai marak semenjak tahun 2000,? papar Dadang Gusyana, Production Supervisor PT Strawberindo Lestari, produsen stroberi.
Untuk tanaman lainnya, teknik hidroponik sudah dikembangkan jauh sebelumnya. Merujuk asalnya, istilah hidroponik alias hydroponics berawal dari bahasa Latin, hydro

berarti air dan ponos berarti kerja. Secara umum, sistem hidroponik berarti sistem budi daya pertanian tanpa memakai media tanah, melainkan memakai air yg berisi larutan nutrien.

Jika dibandingkan dengan sistem penanaman dengan cara tradisional, sistem ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu kepadatan tanaman per satuan luas mampu dilipatgandakan jadi menghemat penggunaan lahan, terjaminnya mutu produk, baik bentuk, ukuran, rasa, warna, maupun kebersihannya sebab kebutuhan nutrisi tanaman dipasok dengan cara terkendali di dalam rumah kaca. Selain itu, sistem hidroponik tak mengetahui demam isu alias waktu tanam jadi panen mampu diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.

Cara Menanam Stroberi Dengan Sistem Hidroponik Ternyata Sangat Mudah
Dalam pengembangan hidroponik, ada dua tipe media yg dipakai, yakni media nontanah dan media air. Yang dimaksud media nontanah merupakan pasir, arang sekam padi, zeolit, rockwoll, gambut, dan sabut kelapa. Sedangkan media air biasanya mengandung nutrien alias pupuk yg bersirkulasi sebagai media.

Di media air tersebut, akar tanaman terendam sebagian dengan kedalaman kurang lebih tiga milimeter. Cara ini tak jarang disebut dengan Nutrient Film Technical (NFT). ?Media yg kedua ini tepat untuk tanaman beri sebab apabila terjadi kesalahan dalam memberi nutrisi tanaman tak akan pribadi kolaps,? ucap Dadang yg juga membuatkan tanaman beri hidroponik di Daerah Cipanas, Jawa Barat.

Sebenarnya, dengan cara teknis penanaman sistem hidroponik pada stroberi tak tidak sama jauh dengan sistem hidroponik pada tanaman lain. Yang membuatnya istimewa, sistem hidroponik stroberi biasanya memakai media berupa kayu lapuk. Media tersebut berfungsi sebagai buffer alias penyeimbang apabila terjadi perubahan suhu air dan terdapat kelebihan alias kekurangan nutrisi pada ketika pemupukan.

Media tanam lain yg juga tak jarang dipakai antara lain arang sekam dan serabut kelapa. Adapun proses pembuatannya diawali dengan tutorial menyangrai kedua bahan itu di wajan alias di atas lapisan seng. Proses ini wajib dilakukan hati-hati, jangan hingga bahan terbakar menjadi abu. Arang serabut kelapa alias arang sekam yg sudah dingin lantas dimasukkan ke polybag kecil sebagai media penyemaian benih dan polybag besar untuk proses pembesaran.

Proses selanjutnya bibit beri yg sudah siap tanam dimasukkan ke polybag dan diberi nutrien sesuai dengan takaran yg tepat. Pemberian nutrien ini, tutur Dadang, wajib diadaptasi dengan masa pembibitan, pertumbuhan, dan pembuahan. Nutrien yg sudah dilarutkan dalam air kemudian didistribusikan ke media melewati jaringan pengairan mikro. Jaringan tersebut mampu meneteskan nutrien ke media yg pribadi diserap oleh tanaman.

Adapun besarnya electrical conductivity (EC) alias konduksi listrik yg dipakai untuk menjalankan jaringan pengairan mikro berkisar 1,1 hingga 1,5 mS/cm. Dengan tutorial tersebut, reaksi tanaman kepada perubahan formula pupuk mampu segera terlihat. Oleh sebab itu, pasokan listrik wajib rutin terdapat selagi 24 jam.

Dilihat dari segi perawatan, sistem hidroponik menunjukkan kemudahan. Pasalnya, petani tak butuh repot mengganti media setiap kali akan menanam stroberi. Seusai buah dipanen, talang alias pot sebagai wadah tanaman mampu dibersihkan dengan dicuci alias disikat. Setelah bersih, wadah tersebut mampu diisi dengan bibit yg baru. Demikian seterusnya.

Sistem hidroponik juga menunjukkan keuntungan lainnya, yakni menghasilkan buah yg kualitasnya lebih baik. Pasalnya, dengan tutorial hidroponik, baik ukuran maupun rasa buah mampu direkayasa sesuai harapan, bergantung pada pemberian nutrisi. ?Jika ukuran buah tak lebih besar, mampu ditambah kandungan nitrogen dan apabila tak lebih manis mampu ditambah kalsium,? timpal Dadang.

Kecuali blueberry yg jenisnya berkambium dan pohonnya besar, syarat untuk membikin beri hidroponik wajib ada green house yg tertata dengan baik. Green house berfungsi sebagai wahana pelindung tanaman. Di dalam green house tanaman diatur suhu, kelembaban, tekanan udara, dan derajat keasamannya (pH) yg diadaptasi dengan kebutuhan tanaman beri. Derajat keasaman yg tepat untuk tanaman beri berkisar lima hingga enam, kecuali blueberry tepat dengan pH empat hingga lima.

Perlakuan itu semua berfungsi supaya pertumbuhan tanaman terkontrol, jauh dari beberapa macam penyakit, dan leluasa dari pengaruh cuaca luar yg tak bersahabat. Selain itu, supaya kontinuitas produksi tanaman berjalan dengan baik. Dalam penanaman stroberi, pengaturan suhu memegang peranan penting. Oleh sebab itu, biasanya green house dibekali dengan kitiran alias kipas yg berfungsi untuk peredaran udara, terutama apabila siang hari suhu di dalam green house terlalu panas.

Jika semua persyaratan itu sudah terpenuhi, masa fertilisasi yg diawali dengan perkembangan bunga akan lebih cepat. Biasanya pada masa ini disebarkan ribuan ekor lebah tipe Melivera ke dalam green house. Penyebaran lebah berfungsi supaya proses fertilisasi benang sari ke putik berjalan sempurna. Tanpa bantuan lebah, pengalihan benang sari ke putik tak akan terjadi sebab terbatasnya angin di dalam green house. Dari anggaran produksi, pembuatan green house terbilang lebih efisien. Pasalnya, penggunaan air, pupuk, dan pestisida mampu dikurangi.

Menurut Dadang, tanaman beri yg dibudidayakan di dalam green house memperlukan cahaya dengan panjang gelombang kurang lebih 400 ? 700 nanometer (Photosynthetically Active Radiation). Untuk itu, diharapkan penutup yg sesuai dengan kisaran panjang gelombang tersebut. Agar mampu mendukung syarat ini, diharapkan bahan fiberglass dan polyethylene. Jika memakai bahan acrylic dan polycarbonate justru cenderung akan meneruskan cahaya, bukan meyebarkannya. (DG)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel